it's just you and me

it's just you and me

Jumat, 30 Januari 2015

Gadis Berkerudung Merah

Aku benci dengan dirinya, gadis si berkerudung merah. Gadis itu ialah diriku yang mulai lelah terhadap kepalsuan dunia. Entah sudah berapa lama gadis berkerudung merah itu hanya menunjukkan kepalsuan pada dunia, sudah muak diri ini melihatnya sedemikian rupa ketika dia tertawa mencoba menghibur temannya padahal setelah itu ia menangis ditempat tersembunyi. Sedari kecil gadis itu sudah menelan beban batin yang di deritanya. Perkelahian kedua orang tuanya maupun ejekan dari teman-temannya karena tubuh dirinya yang memang tidak sempurna seakan hal yang biasa yang dialaminya setiap waktu.
Sedikit bercerita tentang gadis itu..
Awal kepalsuan gadis itu ketika pertama kali, saat kelas 2 SD gadis itu mendengar kedua orangtua gadis itu berkelahi. Setiap hari kedua orang tuanya selalu saja pandai mencari keributan disana-sini. Perkataan kotor maupun kata-kata binatang sudah biasa ia dengar dirumahnya. Dahulu, setiap guru ngajinya berkata bahwa rumahmu adalah surgamu, gadis itu selalu tersenyum kecut. Sampai akhirnya kedua orang tuanya memutuskan untuk berpisah. Apakah kalian tau kapan gadis itu diberitahu? Saat gadis itu kelas 5 SD dan sedang ulang tahun teman. Sedih kah ia? tidak. Dirinya tidak menangis meraung-raung. Dirinya sudah merasa lelah untuk terus menangis karena ini. Gadis itu hanya berkata, “kalo mamah sama papah mau pisah ya kalian taro aja aku di panti asuhan”. Ibunya hanya tercengang mendengar perkataan gadis itu. Alhamdulillah nya, gadis itu tidak jadi anak broken home. Mungkin orang tuanya sadar.

Ketika di sekolah, kehidupan gadis itu tidak begitu baik. Gadis itu selalu diperolok teman-temannya karena ketidak sempurnaan tubuhnya. Bermacam-macam bahasa olokan diterimanya, dirinya hanya bisa tersenyum. “Tak ada yang bisa kuperbuat, karena itu memang dari sananya aku udah begini” pikir gadis yang sering sekali menggunakan kerudung merah. Pernah suatu ketika, gadis itu ingin mengakhiri hidupnya. Untungnya, selalu banyak kehidupan disekitar dirinya yang memberi contoh agar dia selalu bersyukur dalam kehidupan ini. 

Walaupun hidup ini penuh dengan kesulitan, kesedihan, serta rasa yang terabaikan hidupmu harus tetap berjalan dengan semestinya. Setidaknya Tuhan sudah berbaik hati memberimu oksigen, sistem imun yang kuat dengan bebas tanpa syarat dan itu patut engkau syukuri.
Langit gelap telah menghiasi stasiun Bogor yang kini telah dipadati oleh angkot-angkot yang menunggu tumpangan. Gadis berkerudung merah duduk termenung diatas kursi tunggu melihat kereta yang tiada hentinya sibuk mengantar dan memberangkatkan penumpang. Gadis itu sangat menyukai kereta, entah mengapa stasiun dan kereta adalah tempat favoritnya ketika melepas penat. Hanya disanalah gadis itu menunjukkan mimic alaminya sebelum ia menunjukkan wajah topengnya terhadap orang-orang yang mengenalinya. Pipi gadis itu kini telah basah oleh linangan air mata. Entah apa yang sebenarnya dirinya rasakan, karena gadis itu terlalu menutupi perasaannya sampai-sampai dirinya sendiri tidak tahu apa yang ia rasakan.

Dirinya terlalu lemah untuk percaya akan yang namanya mimpi. Karena ia merasa bahwa bermimpi hanya membuat impiannya tidak tercapai. Seperti saat ini, impiannya untuk bertemu sahabat yang sudah ditunggu sejak 8 tahun yang lalu tidak kunjung datang. Padahal delapan tahun yang lalu mereka berjanji akan bertemu kembali tahun berikutnya ditanggal dan tempat yang sama. Kini, gadis itu telah pupus asanya untuk menaruh harapan pada sahabatnya itu.

1 komentar: